Info Musik
Getarkan nadamu dan mainkan
Senin, 26 Januari 2015
Korea Terbaik
Lagu Galau Korea sendiri sangat banyak dan tentunya bagus dan enak didengar. Untuk dibilang Lagu Galau Korea Terbaik tentu tiap orang punya jawaban yang berbeda beda dan susuai selera apalagi kalau udah beda idola pasti jawabannya berbeda beda. Bisa juga yang membuat tiap jawaban berbeda ialah pengalaman dalam cinta tiap orang yang berbeda-beda. Oleh karena itu wajar kalau yang di list saya tidak menjadi lagu galau favorit anda. Tapi menurut beberapa orang dan beberapa sumber maka saya menyusun list sendiri..
5.Yesung -It Has To Be You
6. Cho Eun - Sad Love Song
And it's so, so
Kutipan Lirik Lagu Galau Korea Big Bang - Blue
5.Yesung -It Has To Be You
6. Cho Eun - Sad Love Song
Rabu, 24 Desember 2014
Daftar Tangga Lagu Korean Pop Terbaru K-POP Terpopuler
Bagi teman-teman yang ngefans banget dengan musik serta lagu korean pop terkini dan terpopuler yang bagus, yang enak didengar dan easy listening yang cocok untuk dance maupun bertema galau dan ballad, berikut di bawah ini kami urutkan daftar 20 lagu terbaru korea bulan ini 2014 dari yang terpopuler yang terdiri dari solo, boyband maupun girlband Korea. yang dihimpun dari chart terbaru bursa musik kpop minggu ini yang sedang banyak didengar dan dicari.
Daftar Tangga Lagu Korean Pop Terbaru dan Terpopuler Desember 2014
My Old Story Oleh IU
The Lone Duckling Oleh g.o.d
Want U Oleh JungGiGo
Bomtanaba Oleh Seo In Guk
Meaning of You Oleh IU
When Love Passes Oleh IU
Night and Day Oleh Wheesung
Pierrot Smiles at Us Oleh IU
Overdose Oleh EXO-K
Midsummer Night’s Dream Oleh IU
Pray Oleh 4Men
Not Spring, Love, or Cherry Blossoms Oleh HIGH4
Erase Oleh 4Men
200% Oleh Akdong Musician
Flower Oleh IU
Good-night Kiss Oleh Hyosung
Kung Ddari Sha Bah Rah Oleh IU
Meet Him Among Them Oleh Lee Sun Hee
G.NA’s Secret Oleh G.NA
Mr. Chu Oleh A Pink
Di atas merupakan sedikit referensi mengenai Chart Lagu Korea Terbaru dan Terpopuler Desember 2014 yang fresh, dan daftar kumpulan urutan musik K-Pop di atas adalah list terupdate minggu ini. Tema lirik lagu korea sedih dan galau terbaru, tema percintaan, musik ballad hingga musik galau dan lain-lain.
Daftar Tangga Lagu Korean Pop Terbaru dan Terpopuler Desember 2014
My Old Story Oleh IU
The Lone Duckling Oleh g.o.d
Want U Oleh JungGiGo
Bomtanaba Oleh Seo In Guk
Meaning of You Oleh IU
When Love Passes Oleh IU
Night and Day Oleh Wheesung
Pierrot Smiles at Us Oleh IU
Overdose Oleh EXO-K
Midsummer Night’s Dream Oleh IU
Pray Oleh 4Men
Not Spring, Love, or Cherry Blossoms Oleh HIGH4
Erase Oleh 4Men
200% Oleh Akdong Musician
Flower Oleh IU
Good-night Kiss Oleh Hyosung
Kung Ddari Sha Bah Rah Oleh IU
Meet Him Among Them Oleh Lee Sun Hee
G.NA’s Secret Oleh G.NA
Mr. Chu Oleh A Pink
Di atas merupakan sedikit referensi mengenai Chart Lagu Korea Terbaru dan Terpopuler Desember 2014 yang fresh, dan daftar kumpulan urutan musik K-Pop di atas adalah list terupdate minggu ini. Tema lirik lagu korea sedih dan galau terbaru, tema percintaan, musik ballad hingga musik galau dan lain-lain.
Kamis, 18 Desember 2014
Mendengarkan Musik Sambil Belajar
Mendengarkan musik ternyata dapat meningkatkan kemampuan belajar anak. Bacalah untuk mengetahui lagu apa yang tepat untuk setiap mata pelajaran.
Manfaat mendengarkan musik sambil belajar ternyata di luar dugaan!
Mendengarkan musik ternyata dapat meningkatkan kemampuan belajar anak. Bacalah untuk mengetahui lagu apa yang tepat untuk setiap mata pelajaran.
Ternyata, mendengarkan musik bukan hanya untuk membuat kita senang. Menurut psikolog klinis Dr. Emma Gray, mendengarkan musik sambil belajar dapat meningkatkan efektifitas belajar.
Dr Emma bersama dengan Spotify, sebuah perusahaan layanan musik digital, melakukan penelitian terhadap pelajar-pelajar yang mendengarkan musik sambil belajar. Bukan hanya musik klasik, tetapi musik-musik pop terbarupun memiliki dampak pada beberapa mata pelajaran tertentu.
1. Pelajaran IPA, IPS dan Bahasa Indonesia
Pelajaran IPA, IPS dan Bahasa memerlukan kemampuan untuk memproses informasi faktual dan menyelesaikan masalah. Untuk pelajaran-pelajaran tersebut, kita lebih menggunakan otak bagian kiri.
Bila anak mendengarkan musik dengan irama 50-80 ketukan per menit, musik lembut tersebut akan menenangkan otak sehingga anak dapat lebih berpikir logis dan mengingat fakta baru.
Sarankan anak untuk mendengarkan musik seperti Man Down (Rihanna), Halo (Beyonce), Breakin’ Up (Gwen Stefani), Wide Awake (Katy Perry) dan sejenisnya ketika mempelajari pelajaran-pelajaran tersebut di atas.
2. Pelajaran Matematika
Manfaat musik klasik memang tak perlu diragukan. Mendengarkan musik klasik yang memiliki irama 60-70 ketukan per menit yang dapat membantu anak belajar lebih lama dan menyerap lebih banyak informasi. Variasi melodi dan nada pada musik klasik menciptakan kondisi yang kondusif ketika anak belajar matematika.
Statistik menunjukkan bahwa pelajar yang mendengarkan musik klasik saat belajar matematika memiliki nilai ujian 12% lebih tinggi daripada pelajar yang tidak melakukannya. Ketika diuji coba kepada pelajar-pelajar di berbagai tingkatan kelas, hasilnya sama.
Contoh musik klasik dengan irama 60-70 ketukan per menit : Fur Elise (Ludwig van Beethoven), Largo (George Frideric Handel), Waltz in D Flat Major (Chopin), Swan Lake (Pyotr Ilyich Tchaikovsky), dsb.
3. Bahasa Inggris dan Kesenian
Otak kanan memproses pemikiran yang original dan kreatif. Peneliti menyimpulkan bahwa mendengarkan musik pop dan rock yang menggugah emosi dapat menimbulkan rasa senang serta menambah kemampuan artistik.
Perdengarkan lagu-lagu semacam Firework (Katy Perry), Diamonds (Rihanna), I Can’t Get No Satisfaction (Rolling Stones), dsb ketika anak belajar bahasa Inggris dan kesenian!
Cobalah praktekkan hal ini selama beberapa minggu dan perhatikan apakah musik benar-benar bermanfaat untuk anak Anda!
semoga bermanfaat,,!!!
Mengapa Olahraga Harus Dilakukan Sambil Dengar Musik?
Sebuah riset menemukan bahwa mendengarkan musik dapat mengalihkan perhatian si atlet dari kondisi yang terjadi pada tubuh mereka, misalnya rasa sakit. Berikut tujuh alasan utama untuk membiasakan diri mendengarkan musik saat berolahraga.
Mendengarkan musik lewat mp4, iPod ataupun media player lainnya saat berolahraga tentu bukanlah hal baru. Namun mungkin tidak banyak orang yang tahu manfaat dari aktivitas ini:
1. Musik adalah pengalih perhatian yang baik
Tidak hanya sebagai pengalih perhatian, berolahraga sambil mendengarkan musik favorit juga membuat partisipan tidak merasa begitu capek karena tenaga yang dikerahkannya selama melakukan aktivitas tersebut. Bahkan The Guardian melaporkan musik dikatakan dapat meningkatkan performa atletik seseorang hingga lebih dari 15 persen
2. Musik menambah upaya yang dilakukan seseorang ketika berolahraga
Sebuah studi yang dilakukan di tahun 2010 menemukan, pesepeda akan mengayuh sepedanya jauh lebih kuat ketika mendengarkan musik bernada cepat dibandingkan ketika mendengarkan musik yang temponya lebih lambat.
Namun perlu diingat jika musik yang terlalu cepat juga tidak baik. Yang direkomendasikan adalah lagu-lagu dengan 120-140 ketukan per menit (bpm) karena kemampuannya dalam memberikan efek maksimal terhadap pelaku olahraga berintensitas sedang seperti bersepeda, jalan cepat dan berenang.
3. Musik bantu memunculkan motivasi untuk berolahraga
Setiap orang cenderung mengaitkan lagu-lagu tertentu dengan sebuah memori, biasanya berhubungan dengan dimana/kapan kita mendengar lagu tersebut untuk pertama kali. Keterkaitan memori itulah yang memicu munculnya kekuatan motivasi dari lagu yang dapat mempengaruhi orang yang mendengarnya. Musik juga terbukti dapat meningkatkan performa fisik seseorang saat berolahraga
4. Musik membantu mempertahankan kecepatan
Ritme musik yang digunakan saat berolahraga dapat mempengaruhi daerah otak yang berfungsi mengatur pergerakan tubuh seseorang, termasuk menentukan kapan seseorang bergerak. Dengan mengetahui hal ini maka kita dapat menghemat energi lebih efisien saat berolahraga karena menjaga kecepatan agar tetap stabil jauh lebih mudah bagi tubuh ketimbang jika kecepatannya naik-turun.
5. Musik dapat menambah mood untuk olahraga
Dari sebuah analisis yang dilakukan di bulan Agustus 2013 diketahui orang-orang cenderung mendengarkan musik tertentu agar moodnya bisa berubah dan menemukan kesadaran diri (self-awareness). Dengan kata lain partisipan mengaku mendengarkan musik membuat mereka berpikir tentang dirinya sendiri, misalnya apa yang terbaik untuk diri sendiri.
6. Musik mendorong untuk terus bergerak
Sebuah riset menemukan musik dapat menyebabkan otak menjadi bersemangat, termasuk memicu pergerakan tubuh pendengarnya. Bahkan pada dasarnya, playlist yang dimiliki setiap orang dapat mendorong anda bergerak.
7. Membuat musik sendiri untuk temani olahraga memberi manfaat tambahan
Menurut sebuah studi yang baru-baru ini dipublikasikan, mendengarkan musik tidak hanya akan mengalihkan perhatian seseorang dari rasa nyeri dan kelelahan yang dialaminya ketika berolahraga.
Pasalnya menurut keterangan ketua tim peneliti Tom Fritz, " Proses menciptakan dan mengendalikan musik ketika seseorang berolahraga dapat meningkatkan manfaat dari aktivitas fisik itu sendiri,"
5 Manfaat Mendengarkan Musik Saat Berolahraga
Olahraga termasuk kebutuhan agar tubuh tetap bugar. Namun bagaimana jadinya jika olahraga dilakukan dengan terpaksa? Mungkin tidak akan semangat, atau malah menjadi malas? Jika anda sering ke tempat olahraga atau gym, tidak sedikit dari mereka yang berolahraga sambil mendengarkan musik atau bahkan mungkin dalam tempat olahraga tersebut sudah dipasang musik. Ternyata hal itu bukan karena kebetulan saja. Tetapi hal itu memang disengaja karena alasan-alasan tertentu seperti contoh dibawah ini.
Beberapa Manfaat Mendengarkan Musik Saat Berolahraga :
1. Mendapatkan Performance Lebih Baik
Menurut para ahli, bila gerakan anda sinkron dengan musik yang sedang didengar, maka anda akan mendapatkan performance yang lebih baik.
2. Tidak Cepat Lelah
Musik yang bertempo 120-140 ketukan permenit, akan memberikan stimulan bagi tubuh sehingga meningkatkan detak jantung sehingga membuat gerakan lebih efektif dan tidak membuat cepat lelah. Hal ini sangat berguna menambah durasi berolahraga.
3. Menghilangkan Rasa Bosan
Musik dengan genre yang disukai akan menghilangkan rasa bosan ketika anda berolahraga, tidak ada salahnya menyiapkan musik yang berbeda-beda di satu playlist, sehingga kegiatan olahraga anda akan tampak lebih semangat.
4. Mempengaruhi Mood
Menurut Dr Costas Karageorghis, seseorang yang mendengarkan musik saat berolahraga akan berdampak pada fisiologis dan emosional. Jadi intensitas lagu akan berpengaruh kepada sistem saraf dan kinerja otak, sehingga seseorang yang mendengarkan lagu saat berolahraga akan lebih lama durasinya dibandingkan dengan yang tidak mendengarkan lagu. Dan hal ini terbukti diberbagai penelitian bahwa musik mempengaruhi mood seseorang.
5. Sebagai Penyalur Emosi
Musik dapat dijadikan sebagai penyalur emosi. Jika anda emosi, anda dapat mengambil headset langsung dengarkan musik, dan pergi joging keluar atau bermain sepeda. Alhasil emosi terlampiaskan dan tubuh menjadi sehat.
Senin, 15 Desember 2014
van...tastik
"Sebelum dipangil heavymetal, ia sudah punya nama: heavymetal" . bukan sekedar sombong. karena sebelum masuk didalam kamus - heavymetal telah jadi bagian rock n' roll . sudah jadi sebagian dari budanya pop - budaya para kawula. kendati beredar luas baru di awal 70-an , istilah heavymetal telanjur dicuatkan sekitar tahun 1959 ( novel naked lunch - william burroghs ), atau dinyanyikan
lewat tembang born to be wild ( steppenwolf , 1968 ).
lewat tembang born to be wild ( steppenwolf , 1968 ).
layaknya rock n' roll, sebagian satu genre, heavymetal tidak pernah mati. bahkan haevymetal adalah salah satu sumbuh yang membuat jiwa rock n ' roll terus rolling. jika rock n'roll tampil keras, hevymetal hadir mengoyak gendang telinga. jika rock n' roll disebut dekat dengan pemberontakan, heavymetal adala revolusi. jika rock n' roll memejahkan barikade antara artis penampilan dengan penonton, maka heavymetal menghapus bersih garis setipis apa pun antara artis dengan fans. dan jika rock n ' roll adalah musik untuk kaum muda, maka heavymetal menusuk lebih tajam sebagai musiknya remaja. seperti slogannya majalah kerrang !: if it' s too loud, you're too old.
hinggah musik yang satu ini tidak memasung penggemarnya sebagai obyek. karenah heavymetal adalah sebagian dari diri mereka sendiri. dan van halen yang melesat dari pasadena , california selatan , tercatat sebagai salah satu pengusung heavymetal yang " menyatu'' dengan para penggemar. bahkan grup ini berani sesumber mengatakan, " salalu ada sedikit van halen di dalam setiap orang."
Mungkin tidak berlebihan. bukti yang paling absah adalah: van halen masih tetap menjulang sepanjang lebih dari dua dekade ini. sementara kelompok seangkatan, sekedar menyebut nama kayak judas priest, Quiet riot, Motley Crue, iron maiden, atau Rush mulai terlindas gelombang jaman. dan jawaban yang paling tepat kenapa van halen telanjur terpatri di setiap sudut hati pencinta rock. Hingga mereka kebetulan punya hati seperti itu, tentu tak akan berpaling. Wajah-wajah segar boleh tersebar, balutan warna musik anyar boleh menggebyar, tetapi begitu van halen memunjulkan rekaman , rock- mania mana yang bisah meninggalkan.
Musik Van Halen tampil multirupa. Berani menyebrang atau tampil dengan gaya yang berbeda. bukan hanya pada setiap album, tapi bisa pada lagu per lagu di dalam album yang sama. bisa jadi hal ini lah yang membuat van halen tersimak selalu segar. gairah '' texas blues boogie '', misalnya, berani mereka mainkan lewat Bottoms Up, Beautiful Girls ( album Van Halen II ), Sinner's Swing ( Fair Warning), Hot For Teacher (1984), dan tentunya Source of infection (OU812). Atau begitu ngegroove pada Feel Your Love Tonigh dan Runnin ' With The Devil. juga ''nekad'' tampil dengan warna blues murni 12 bar pada ice Cream Man. tapi teriakan punk disabet juga lewat Ain 't Talkin ' Bout Love (lengkap dengan decak lidah ala gaya punk 70-an). dan nggakketinggalan begitu manis-manis empuk dengan When it ' s Love (OU812) atau Not Enough ( Balance).
pada sisi lain, tanpa mengecilkan arti personel lain, sulit dipungkiri, Van Halen adalah Eddie, sang gitaris. Hingga, sempat ada yang mengatakan, bahwa setiap album Van Halen adalah album ''pelajaran gitar'' oleh Eddie. dan itu sudah dimulai sejak album pertama, Van Halen. dan memang betul.sejak jimi Hendrix merilis Are You Experienced? (1967), tidak ada satu pun album rock yang mampu menghadirkan pembahruan begitu revolusioner untuk tarikan gitar elektrik, kecuali Van Halen yang diluncurkan februari 1978.
Eddie Van Halen membuat gitaran metal jadi begitu kaya. teknik yang dikembangkannya di antaranya kayak two handed tamping, trem , picking, dan bar manipulations menjadi acuan standar banyak gitaris rock (salah satunya Eet Syachranie, gitaris God Bless, Edane).
Yngwie Malmsteen, mungkin yang tercepat. Ritchie Blackmore boleh yang terindah, Steve Vai bisa jadi yang paling berani bereksplorasi. tapi Eddie. adalah sang inspirator. ide yang di sampaikannya begitu jelas. karenanya, teknik yang diusungnya pun terhitung mudah untuk dipelajari dan diikuti.
dan Eddie pun bukanlah Blackmore yang otoriter. Hingga untuk sekian lama, ia rela '' membiarkan '' David Lee Roth atau Sammy Hagar - yang sesungguhnya paling akomodatif dengan musik Van Halen - berada didepan. sementara Gary Cherone kendati masih jadi tanda tanya besar, bisa cemerlang di Van Halen. karena nggak jadi soal. siapa pun yang jadi vokalis di Van Halen,ia bakal jadi besar.
setelah 20 tahun dengan 12 album plus sederet platinum, Van Halen memang belum saatnya tutup buku. selagi rock masih mengalir deras disetiap pembuluh darah remaja, di saat itulah Van Halen selalu hadir. Hingga, hanya satu julukan yang pantas buat grup ini.
CAN'TGET THIS STUFF NO MORE
GOROCK
ALTERNAIVE INC
LAGU :
CAN'T STOP LOVIN' YOU 37
DREAMS 43
FINISH WHAT YA STARTED 49
JUMP 27
NOT ENOUGH 30
PANAMA 34
WHEN IT ' S LOVE 55
Musik Van Halen tampil multirupa. Berani menyebrang atau tampil dengan gaya yang berbeda. bukan hanya pada setiap album, tapi bisa pada lagu per lagu di dalam album yang sama. bisa jadi hal ini lah yang membuat van halen tersimak selalu segar. gairah '' texas blues boogie '', misalnya, berani mereka mainkan lewat Bottoms Up, Beautiful Girls ( album Van Halen II ), Sinner's Swing ( Fair Warning), Hot For Teacher (1984), dan tentunya Source of infection (OU812). Atau begitu ngegroove pada Feel Your Love Tonigh dan Runnin ' With The Devil. juga ''nekad'' tampil dengan warna blues murni 12 bar pada ice Cream Man. tapi teriakan punk disabet juga lewat Ain 't Talkin ' Bout Love (lengkap dengan decak lidah ala gaya punk 70-an). dan nggakketinggalan begitu manis-manis empuk dengan When it ' s Love (OU812) atau Not Enough ( Balance).
pada sisi lain, tanpa mengecilkan arti personel lain, sulit dipungkiri, Van Halen adalah Eddie, sang gitaris. Hingga, sempat ada yang mengatakan, bahwa setiap album Van Halen adalah album ''pelajaran gitar'' oleh Eddie. dan itu sudah dimulai sejak album pertama, Van Halen. dan memang betul.sejak jimi Hendrix merilis Are You Experienced? (1967), tidak ada satu pun album rock yang mampu menghadirkan pembahruan begitu revolusioner untuk tarikan gitar elektrik, kecuali Van Halen yang diluncurkan februari 1978.
Eddie Van Halen membuat gitaran metal jadi begitu kaya. teknik yang dikembangkannya di antaranya kayak two handed tamping, trem , picking, dan bar manipulations menjadi acuan standar banyak gitaris rock (salah satunya Eet Syachranie, gitaris God Bless, Edane).
Yngwie Malmsteen, mungkin yang tercepat. Ritchie Blackmore boleh yang terindah, Steve Vai bisa jadi yang paling berani bereksplorasi. tapi Eddie. adalah sang inspirator. ide yang di sampaikannya begitu jelas. karenanya, teknik yang diusungnya pun terhitung mudah untuk dipelajari dan diikuti.
dan Eddie pun bukanlah Blackmore yang otoriter. Hingga untuk sekian lama, ia rela '' membiarkan '' David Lee Roth atau Sammy Hagar - yang sesungguhnya paling akomodatif dengan musik Van Halen - berada didepan. sementara Gary Cherone kendati masih jadi tanda tanya besar, bisa cemerlang di Van Halen. karena nggak jadi soal. siapa pun yang jadi vokalis di Van Halen,ia bakal jadi besar.
setelah 20 tahun dengan 12 album plus sederet platinum, Van Halen memang belum saatnya tutup buku. selagi rock masih mengalir deras disetiap pembuluh darah remaja, di saat itulah Van Halen selalu hadir. Hingga, hanya satu julukan yang pantas buat grup ini.
CAN'TGET THIS STUFF NO MORE
GOROCK
ALTERNAIVE INC
LAGU :
DREAMS 43
FINISH WHAT YA STARTED 49
JUMP 27
NOT ENOUGH 30
PANAMA 34
WHEN IT ' S LOVE 55
Minggu, 14 Desember 2014
Membaca Buku sambil Mendengarkan Musik? Efektifkah?
Apakah membaca buku sambil mendengarkan musik menjadi kebiasaan Anda? Apakah musik tidak dapat
dipisahkan dari Anda? Di mana ada Anda, di situ pasti ada musik, tidak terkecuali saat Anda sedang membaca buku.
sebagian orang, mendengarkan musik saat membaca buku merupakan hal yang wajib. Keheningan saat membaca buku saaaaangat menyebalkan! Dengan musik, paling tidak, kita dapat melenyapkan perasaan sebal itu.
Begitupun sebaliknya saat membaca buku di tempat yang ramai, seperti perpustakaan. Mendengarkan musik dapat menjadi cara terbaik untuk menghindari keriuhan yang terjadi di dalamnya.
Akan tetapi, pernahkah Anda bertanya-tanya pengaruh musik terhadap efektifitas kegiatan membaca? Pernahkah Anda mencoba membandingkan efektifitas kegiatan membaca buku sambil mendengarkan musik dengan saat Anda membaca buku tanpa musik?
Penasaran? Ingin tahu pengaruh musik terhadap kegiatan membaca buku? Nah, sebelum beranjak ke pembahasan itu, mari kita simak dulu penjelasan tentang kegiatan multitasking. Ini penting, mengingat kegiatan membaca buku sambil mendengarkan musik merupakan salah satu contoh kegiatan multitasking.
Kegiatan Multitasking
Kegiatan multitasking adalah kegiatan yang terdiri dari dua tugas atau lebih yang dilakukan dalam waktu bersamaan. Dalam hal ini, membaca buku sambil mendengarkan musik merupakan salah satu contohnya.
Pertanyaannya, apakah kegiatan multitasking efektif?
Pada tulisan yang berjudul Technology: Myth of Multitasking, seorang pakar psikologi dari Universitas San Francisco, Jim Taylor menjelaskan bahwa efektifitas kegiatan multitasking dipengaruhi oleh jenis tugas yang terlibat. Lebih jauh, dalam tulisan itu, Taylor menjelaskan bahwa efektifitas kegiatan multitasking tidak terganggu manakala
\
1. Salah satu tugas merupakan tugas yang otomatis
Efektifitas multitasking tidak terganggu manakala salah satu tugas yang terlibat di dalamnya merupakan tugas otomatis. Maksud otomatis adalah bahwa dalam pelaksanaannya, tidak diperlukan konsentrasi dan fokus.
Sebagai contoh kegiatan menonton TV sambil mengunyah permen karet. Tugas mengunyah permen karet merupakan tugas yang otomatis. Kita tidak butuh konsentrasi saat mengunyah permen karet. Bahkan, tugas mengunyah permen karet dapat kita lakukan tanpa sadar.
dalam kegiatan menonton TV sambil mengunyah permen, karena tugas mengunyah permen tidak membutuhkan konsentrasi, atau dalam kata lain, karena tugas mengunyah permen merupakan tugas yang otomatis, maka tugas itu tidak mengganggu konsentrasi kita saat menonton TV. Kegiatan menonton TV tidak terganggu karena kegiatan mengunyah permen; Keduanya dapat dilakukan dalam waktu yang bersamaan.
2. Tugas-tugas yang terlibat melibatkan fungsi otak yang berbeda-beda
Efektifitas multitasking juga tidak terganggu manalaka tugas-tugas yang terlibat di dalamnya melibatkan bagian otak yang berbeda.
Nah, dalam tulisan di atas, Taylor mencontohkannya dengan kegiatan membaca buku sambil mendengarkan musik instrumental. Menurutnya, bagian otak yang digunakan untuk membaca buku berbeda dengan bagian otak yang digunakan untuk mendengarkan musik instrumental. Karena itulah, mendengarkan musik instrumental tidak mengganggu kegiatan membaca buku.
Bagaimana halnya dengan membaca buku sambil berbicara di telepon dan mengirimkan pesan instan di media sosial? Apakah kegiatan multitasking tersebut dapat dilakukan? Jawabannya, tentu saja tidak!
Masih menurut Jim Taylor, kegiatan multitasking di mana melibatkan bagian otak yang sama merupakan kemustahilan. Yang terjadi sebenarnya bukanlah multitasking melainkan serial tasking. Dalam serial tasking, “Rather than engaging in simultaneous tasks, you are in fact shifting from one task to another to another in rapid succession,” tulis Taylor. Dalam serial tasking, alih-alih melakukan tugas-tugas secara serentak, Anda pada kenyataannya beranjak dari satu tugas ke tugas lain ke tugas lainnya secara cepat. Ini artinya, saat satu tugas belum selesai, Anda berganti ke tugas lain, begitu seterusnya hingga rangkaian serial tasking selesai.
Menurut penelitian yang termuat dalam situs American Psycological Association (APA), serial tasking tidaklah efektif. Saat Anda melakukan serial tasking, yang terjadi adalah, Anda beranjak dari satu tugas ke tugas lain.
Saat beranjak dari satu tugas ke tugas berikutnya, tentu saja dibutuhkan waktu, bukan? Secepat-cepatnya kita beranjak dari satu gerakan ke gerakan lain, tetap saja dibutuhkan waktu, sekalipun hanya sepersekian detik.
begitu pula saat Anda melakukan kegiatan serial tasking. Waktu Anda tersita untuk berlalih dari tugas satu ke tugas lainnya. Demikian hingga serial tasking tersebut selesai.
Mendengarkan Musik saat Membaca Buku
Dari penjelasan mengenai efektifitas kegiatan multitasking di atas, dengan jelas kita peroleh kesimpulan yaitu bahwa efektifitas kegiatan multitasking tidak terganggu manakala salah satu tugas merupakan tugas yang otomatis. Atau, jika tidak, tugas-tugas yang terlibat di dalamnya melibatkan bagian otak yang berbeda.
Lalu, bagaimana kaitannya dengan kegiatan membaca buku sambil mendengarkan musik? Karena kegiatan itu (membaca buku sambil mendengarkan musik) termasuk kegiatan multitasking, maka kesimpulan di atas berlaku juga untuk kegiatan tersebut.
Efektifitas kegiatan membaca buku sambil mendengarkan musik tidak terganggu manakala
1. Tugas mendengarkan musik tidak membutuhkan konsentrasi dan fokus, atau
2. Tugas mendengarkan musik melibatkan bagian otak yang berbeda dengan bagian otak yang digunakan untuk membaca.
Dalam tulisan Jim Taylor di atas, telah disebutkan bahwa mendengarkan musik instrumental menggunakan bagian otak yang berbeda dengan bagian otak yang digunakan saat membaca buku. Dengan demikian, kegiatan membaca buku dapat dipadukan dengan kegiatan mendengarkan musik instrumental. Atau, dalam kata lain, Anda dapat membaca buku sembari mendengarkan musik instrumental.
Nah, sekarang pertanyaannya, bagaimana dengan jenis musik yang mengandung lirik? Apakah efektif membaca buku sambil mendengarkan musik dengan lirik?
Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita simak penjelasan berikut.
Sebuah riset mengenai pengaruh musik dalam kegiatan belajar dilakukan oleh Universitas Wales.
Partisipan dibagi ke dalam lima kelompok yang berbeda. Kelompok pertama diminta untuk belajar sambil mendengarkan musik (dengan lirik) yang mereka sukai; Kelompok yang kedua diminta untuk belajar sambil mendengarkan musik (dengan lirik) yang tidak mereka sukai; Kelompok ketiga diminta untuk belajar di tempat yang sepi, tanpa musik; Kelompok keempat diminta untuk belajar sambil mendengarkan ujaran ‘tiga’ yang diulang-ulang; Kelompok kelima diminta untuk belajar sambil mendengarkan ujaran ‘satu, dua, tiga, dan seterusnya’ yang disebut secara acak.
Dalam riset tersebut, ditemukan bahwa partisipan pada kelompok ke-3 dan ke-4 lebih mudah menghapal pelajaran ketimbang partisipan pada kelompok ke-1, ke-2, dan ke-5. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mendengar musik (dengan lirik), baik musik yang disukai maupun musik yang tidak disukai, membawa dampak negatif pada kegiatan belajar, termasuk membaca buku.
Menurut Clifford Nass, pakar komunikasi dari Universitas Stanford, hal itu dikarenakan, bagian otak yang digunakan untuk mendengarkan lirik lagu sama dengan bagian otak yang digunakan untuk memroses kata (membaca). Hal ini berarti bahwa ketika Anda belajar (membaca buku) sembari mendengarkan lagu, otak Anda berusaha untuk memroses dua hal dalam waktu yang sama, yaitu mendengarkan dan mengiterpretasikan lirik, dan memahami bacaan Anda. Akibatnya, pemahaman Anda terhadap bacaan pun terhambat oleh tugas untuk menginterpretasikan lirik.
Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Jim Taylor. Dalam artikel Technology: Myth of Multitasking, Taylor menjelaskan, “However, your ability to retain information while reading and listening to music with lyrics declines significantly because both tasks activate the language center of the brain.” Kemampuan Anda untuk memahami informasi ketika membaca sambil mendengarkan musik dengan lirik menurun secara signifikan karena kedua tugas tersebut mengaktifkan pusat bahasa dalam otak Anda.
Solusi
penjelasan dari di atas, setidaknya dapat kita tarik dua kesimpulan. Yang pertama, mendengarkan musik berlirik membawa dampak yang buruk bagi kegiatan membaca buku. Yang kedua, mendengarkan musik instrumental tidak memengaruhi efektifitas kegiatan membaca buku.
Dengan demikian, Anda masih dapat menikmati musik saat sedang membaca buku. Pilihlah musik instrumental sehingga pemahaman Anda terhadap materi bacaan tidak terganggu dengan kegiatan mendengarkan dan menginterpretasikan lirik lagu.
Selamat membaca!
Langganan:
Postingan (Atom)